SEKILAS TENTANG MADRASAH
Madrasah merupakan bagian dari kekayaan pendidikan di
Indonesia. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena menurut data Departemen Agama
2007 jumlah secara keseluruhan mencapai 40.258 madrasah. Dengan rincian;
Madrasah Ibtidaiyah (MI) mencapai 23.517 lembaga, 93 % diantaranya swasta.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) mencapai 12.054 lembaga, 90% diantaranya swasta.
Madrasah Aliyah (MA) mencapai 4.687 lembaga, 86% diantaranya swasta. Dari
angka-angka ini dapat diinterpretasikan bahwa eksistensi madrasah di Indonesia
sangatlah menentukan merah-putihnya pendidikan di Indonesia. Sedangkan di
wilayah Malang jumlah madrasah menurut catatan Departemen Agama 2009 mencapai
72 lembaga. Dengan rincian; Madrasah Ibtidaiyah (MI) mencapai 46 lembaga, Madrasah
Tsanawiyah (MTs) mencapai 22 lembaga dan Madrasah Aliyah (MA) mencapai 24
lembaga.
Citra pendidikan Islam sering diidentikkan dengan sekolah yang tidak maju, tertinggal, dan tidak modern. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa sebutan tersebut seakan identik dan senantiasa melekat pada pendidikan Islam. Sebutan sebagai sekolah yang tertinggal dan tidak modern bukan tanpa alasan, akan tetapi mungkin banyaknya kenyataan di lapangan yang mengakibatkan penilaian tersebut seakan-akan menjadi citra yang senantiasa melekat pada pendidikan Islam pada umumnya.
Namun bila kita cermati, stereotip tersebut mungkin tidaklah berlebihan, walaupun sesungguhnya masih terdapat sekolah Islam yang layak, bahkan mungkin telah menuju proses kemodernan, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Sehingga penilaian bahwa sekolah Islam adalah identik dengan sekolah tertinggal tersebut tidak selamanya dapat dibenarkan.
Adalah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah YABIKA yang terletak di Jl Raya Perum SABRI Ds. Kutruk Kec. Jambe Kab. Tangerang. Sekolah Islam yang satu ini nampaknya telah mencoba menuju kemodernan, karena terdapat beberapa aspek yang dapat dikatakan sebagai lembaga yang menuju kemodernan dalam pendidikan. Para pendiri YABIKA sepakat berkomitmen untuk berusaha memberikan pendidikan bagi generasi muda, tidak hanya mendidik jasmani dan rohaninya dengan keilmuan, tapi juga dilengkapi dengan akhlak yang mulia sebagai khalifah di bumi ini.
Mereka mendirikan madrasah sebagai sekolah Islam swasta yang siap bersaing dengan sekolah-sekolah negeri maupun swasta setingkat yang telah ada baik tingkat kota maupun tingkat nasional
·
MOTTO,VISI,MISI & TUJUAN :
Motto
Cerdas Intelektual, Cerdas Emosional, Cerdas Spiritual
Visi
Menjadikan yabika unggul dalam prestasi, teladan dalam bersikap dan bertindak, pelopor dalam bermashlahatul ummat.
Menjadikan yabika unggul dalam prestasi, teladan dalam bersikap dan bertindak, pelopor dalam bermashlahatul ummat.
Misi
1. Membentuk generasi yang bertaqwa, berilmu serta berakhlaqul karimah.
2. Meningkatkan kwalitas lulusan.
3. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat.
4. Menciptakan suasana kerja yang harmonis sehingga memiliki rasa kebersamaan, disiplin dan tanggung jawab.
1. Membentuk generasi yang bertaqwa, berilmu serta berakhlaqul karimah.
2. Meningkatkan kwalitas lulusan.
3. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat.
4. Menciptakan suasana kerja yang harmonis sehingga memiliki rasa kebersamaan, disiplin dan tanggung jawab.
Tujuan
membentuk generasi – generasi yang Bertaqwa, Berilmu, Beramal dan Berakhlaqul Karimah
membentuk generasi – generasi yang Bertaqwa, Berilmu, Beramal dan Berakhlaqul Karimah
Selain
Kegiatan Belajar mengajar didalam kelas, Siswa-siswi Yabika harus mengikuti
kegiatan, antara lain:
·
PRAMUKA
·
MARCHING BAND
·
YABIKA VOLLY CLUB
·
IPSI
·
CLUB SAINS
·
MARAWIS
·
TAHFIZ
·
SHALAT BERJAMA'AH
·
SHALAT DHUHA
·
CLUB BAHASA
·
FUTSAL
Sekilas
informasi tentang MABIK 01…
Nama MABIK diambil dari nama singkatan yaitu, MA yaBIKa & no 01 diambil dari angkatan pertama MA YABIKA yang pertama & MA YABIKA termasuk Madrasah Aliyah Yang pertama berdiri dikecamatan Jambe……….
Kumpulan Gambar-gambar:

Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji
akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan
pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 3. Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan kesatria 4. Patuh dan suka bermusyawarah 5. Rela Menolong dan tabah 6. Rajin, terampil dan gembira 7. Hemat, cermat, dan bersahaja 8. Disiplin Berani dan setia 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan |
||
Pokok-pokok Pengertian
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok
moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang
menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan
sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan
Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan
falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran
dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana
untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian,
maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya
dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata
kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa
yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban
terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit
dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya,
ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau
dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam
Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku
ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain
yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan
yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang
terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara
lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan
meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan
kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa
Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah
keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat,
Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag
Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu
dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan,
mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang
tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala
darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan
menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang
dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang
menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap
pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat
mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari
kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan
sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para
Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan
adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau
sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab
pertama).
Karena
itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia
mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan
kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat
mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha
Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu
bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini
menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah
sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada
yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal
segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam
alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami
kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat
sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat
Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami
apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah
“satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat
dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah
mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain
Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi
pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti
atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan
perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan
terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan,
mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi
pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame
manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan
baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai,
memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame
manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan
kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun
benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak
terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan.
Akhlak
terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak,
rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua
sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak
terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas
diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang
mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,
dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka
sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu
diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau
hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret
dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani
dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap
hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena
itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya
dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi
kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk
melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan
Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai
dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode
dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya
manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan
moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam
darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak
didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya
kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap
cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah
merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan.
Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu
takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci,
curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan
ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan
mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan
permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah
dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang
baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna
bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain
didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari
besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh
alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan
benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan
yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima
inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah
Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa,
dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta
menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda
alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan
tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam
yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu,
sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus
memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut,
perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut
menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying
apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya
manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang
terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan
bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa
pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar
manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai
seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun
dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan
darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia
berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan
lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan
sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan
dalam hidup sehari-hari.
1)
Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal
berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman
di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai
tanda kecakapan khusus.
2)
Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik
dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan
juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
1.Kasih sayang sesama
manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk
terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib
dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak
utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun
tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa pun yang kita
kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih
saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan
Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang
tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma
Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a.
Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai
seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang
baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan
menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat
bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan
jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur.
Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini,
bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu
sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka
untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati
lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah,
religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan
sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan
Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa
di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada
kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang
benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan
membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma
keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
1.
1.
Patuh berarti setia
dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
2.
Musyawarah adalah laku
utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka
bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam
setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan
orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3.
Darma adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1.
1.
Membiasakan diri untuk
menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui
peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan
yang berlaku.
Misalnya,
setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan
lain-lain.
1.
1.
Belajar mendengar
pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
2.
Membiasakan untuk
merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
3.
Membiasakan diri untuk
bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah,
widyawisata dan lain-lain.
5. Darma
kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang
dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong
berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang
mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan
maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang
dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan
uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi
kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan
tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua,
wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua
dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira
a.
Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan
dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi.
Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar,
Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka
menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa)
untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap
mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus
beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang
menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan
suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan
menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus
bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan,
rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan
dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah
manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai
bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip,
optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana
gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan
kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu
diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haari
1)
Rajin
1.Biasakan membaca
buku yang baik.
2.Biasakan untuk
membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan
diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal
harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam
sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan
menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk
menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2)
Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan,
dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan
disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau
menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda
sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian
yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan
sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih
berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang
diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a.
Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih
terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara
tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha
memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri
sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan
berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha
social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan
sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung
sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2)
Cermat
Cermat
lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti
baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur
dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal
ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia
senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia
harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3)
Bersahaja
Hal
ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk
(penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat
secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat
menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti
keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1.
1.
Menggunakan waktu
dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
2.
Tidak ceroboh.
3.
Bertindak dengan
teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari
luar.
4.
Sadar akan dirinya
sebagai suatu pribadi.
5.
Berpakaian yang
sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
6.
Meneliti sahulu
sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
7.
Penggunaan listrik
(siang hari dimatikan).
8.
Pengguna air tidak
terbuang percuma.
9.
Memeriksa pekerjaan
sebellllum diserahkan kepada Pembina.
10.
Menggunakan uang
jajaan dengan hemat.
11.
Membiasakan anak
belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
12.
Memberi anak tanggung
jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
13.
Membiasakan untuk
menabung
14.
Bekerja berdasarkan
manfaat dan rencana
.
8.
Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti
paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin
berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk
bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan
ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara
membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia
ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan
pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk
mengendalikan dan
mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan
kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma
kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian
dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan
bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun
tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa,
masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak
sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas
suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena
perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu
tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah
mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah:
Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu
jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n
terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya,
perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu
karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan
sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan
sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan
pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak
baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik
Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah
lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran
Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila
Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka
tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada
hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah
dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung
perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari
pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu
berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan
keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan
perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan
jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,
tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan
pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap
yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga
timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan
berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya,
dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan
ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi
dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu
agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan
perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan
yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan
perbuatannya.
Maaf Jiaka ada
salah-salah kata,terimakasih dan SALAM MABIK!!!!:)
Wassalamu'alaikum..
No comments:
Post a Comment